Jumat, 24 Oktober 2014

Festival Hadroh Kopia, Minggu 19 Oktober 2014

Festival Hadroh yang diselnggarakan oleh KOPIA diadakan pada hari Minggu, 19 oktober 2014
Bertempat di lapangan Volly Rw 04 kelurahan pancoran.
Adapaun grup dari Simpul Hadroh Ikhwanusshofa yang mengikuti acara tersebut adalah Ikhwanusshofa, Al Makmur Tangerang, MDA Fisabilillah Tangerang dan MA Sa'adatuddarain.
Alhamdulillah pada Festival tersebut, Ikhwanusshofa mendapat predikat Terbaik Pertama



































Untuk audio mp3 Festival Kopia bisa di download dengan klik link berikut :

1. Ikhwanusshofa mp3
2. Al Makmur Tangerang mp3
3. MDA Fisabilillah mp3




Selasa, 23 September 2014

Hadrah Kemuning

Terbentuk pada tanggal 21 September 2014. yang di prakarsai oleh Bang Mari dan Bang wawan. Pada saat pembukaan latihan dihadiri oleh pimpinan Jam'iyyah Hadrah Ikhwanusshofa yaitu Ust. As'ad Abdullah. dan beberapa rekan dari Hadrah Ikhwanusshofa diantaranya Asay Hanafi, Alma Suseno, Eko Sugiharto, dan Surya Saputra.

Jadwal Latihan mereka malam senin Ba'da Isya di sekitar Mushola daerah kemuning.

Adapun nama personilnya adalah :





















Suasana Saat Latihan

Hadrah Al Huseiniyah & Al Qona'ah Junior

Adalah Regenerasi dari Ikhwanushofa junior. kebanyakan dari mereka masih duduk di Sekolah Dasar dan sekolah tingkat pertama. Semangat untuk berlatih hadroh di tiap minggunya perlahan membentuk karakter anak-anak yang rajin, disiplin dan ceria.

Adapun personil untuk Hadrah Al Huseiniyah adalah :
  1. Wandi Radika
  2. M. Rizki Saputra
  3. Raihandi Rahmat
  4. M. Albi
  5. Saefullah
  6. Rizki Ramadhan
  7. Wahyu Ananda
  8. Akmal Rifki
  9. Bagas Saputra
  10. Fajri Abdi Muhammad
  11. Alip Gusrizal 
dan untuk personil Hadrah Al Qona'ah Junior adalah :
  1. Nur Sofiyati Zahra
  2. Finka Rista M
  3. Rismala M
  4. Febrina Maharani
  5. Putri Nadya Diva
  6. Azka Felisa
  7. Nathania K.M
  8. Salsabila Syifa
Hadrah Al Huseiniyah & Al Qona'ah Junior

Kamis, 11 September 2014

Karakter Suara/Nada Dalam Hadrah

Kali ini saya akan membahas Karakter Suara/Nada Dalam Hadrah yang sering saya pergunakan :

  1. Di telinga sepintas terdengar dua nada. Dan Jika dipecah akan ada lima nada yg berbeda. masing-masing nada tersebut mempunyai peranan yang tidak sama
  2. Dalam rumusan baku hanya tertulis D dan T. Kemudian bisa dikembangkan lagi menjadi D, T, t, t², dan C
  3. Dari nada² tersebut maka bisa dibagi lagi menjadi tiga bagian pukulan. Pertama Anakan, kedua Nikahan, dan ketiga Golong .
  4. Anakan: adalah jenis pukulan yg menitikberatkan pada irama dan tempo. Sehingga ketukannya pun harus jelas, lugas dan bersih (clean)
  5. Nikahan: jenis pukulan yg fleksibel dan tentative. Bebas berekspresi dan pelaku dalam perubahan nada yang dinamis serta harmonis.
  6. Golong : sebagai guide/pemandu cepat lambatnya pukulan. Dalam istilah musik biasa disebut metronome. Perannya bersinergi dg Anakan.
  7. Dalam hadrah, Pikiran dan hati menjadi aspek paling penting dalam kualitas musikalitas itu sendiri. Karena musiknya itu jiwa, syairnya cinta.
  8. Musiknya itu jiwa; tidak hanya tangan yg bergerak. Aliran darah, degup jantung, hembusan nafas menjadi satu harmoni dalam ketukannya.
  9. Syairnya itu cinta; bagian terindah dari cinta itu sendiri adalah do'a, pujian, kisah kasih Sang Maha Pengasih untuk Yang Terkasih.
  10. Oleh karena itu, hendaknya dimainkan dalam kondisi jasmani & rohani yang bersih. Sehingga Hakikat Hadroh itu menjadi Hadir.
Tentunya, tiap pemain hadrah punya rasa dan metode yang berbeda. semoga saja apa yang tertulis diatas bisa bermanfaat buat kita semua.

Terima Kasih


Asay Hanafi

Rumus Dasar Hadrah

Rumus Dasar Hadrah

Keterangan :

          Huruf yang berwarna biru adalah se-karakter atatu satu karakter. Jadi apabila pukulannya telah sampai pada tahap Turun, tapi vocalnya belum selesai untuk malantunkan lagu Qosidah (meneruskan lagu Qosidahnya), maka pukulan terbang yang telah sampai pada tahap Turun tersebut harus disambung dengan pukulan terbang pada tahap Dasar
 
      Dan jangan lupa, huruf berwarna biru adalah se-karakter. D pada tahap Turun itu sama dengan D pada tahap Dasar. Pukulannya hanya satu D (satu bunyi Duk atau satu pukulan Duk).
     
      Huruf yang berwarna merah, pukulan terbangnya harus diulang-ulang menurut/sesuai panjang lirik lagu Qosidah yang dilantunkan oleh seorang vocal atau backing vocal.
 
 
Hadrah Ikhwanusshofa
 
 
 

Filosofi Simpul

Simpul adalah ikatan nya kuat tetapi mudah di uraikan nya kembali.
Dalam tali temali kita sering menyamakan arti antara tali, simpul dan ikatan, padahal sebenarnya mereka memiliki perbedaan :
- Tali adalah bendanya
- Simpul adalah antara tali dengan tali
- Ikatan adalah antara tali dengan benda lain (umpamanya dengan kayu dan sebagainya)
 
 Sebagaimana Maksud dibuat Simpul Hadrah Ikhwanusshofa, yakni mengikat dengan kuat jalinan silaturrahim antara beberapa grup binaan Hadrah Ikhwanusshofa, tapi dengan mudah menguraikan beberapa perbedaan pendapat dan pemikiran dengan azas kekeluargaan.

Jika diibaratkan sebuah grup itu adalah tali, simpulnya adalah bagian dari binaan Hadrah Ikhwanusshofa, dan Ikatan itu selalu menjalin silaturrahim dengan baik dengan grup-grup lain di luar manajemen Hadrah Ikhwanusshofa. 
Kita mengetahui bahwa tambang atau tali banyak sekali kegunaannya di dalam kehidupan masyarakat. Di masyarakat pedesaan orang menggunakan tali untuk mengikat barang-barang miliknya, misalnya: mengikat leher ternak, membuat jemuran, mengangkat balok dan lain-lain. 
Berdasarkan pada Filisofi itu, kita dapat mengambil pelajaran bahwa grup yang baik itu adalah bisa menjadi panutan, contoh yang baik bagi grup-grup lain. bermanfaat dan berguna pula pada grupnya, pada keluarganya, pada masyarakat sekitar dengan menanamkan nilai-nilai kebajikan dalam kesehariannya. 

Sehingga manfaat dari berkumpul sambil mendawamkan sholawat dengan iringan hadrah pun jadi lebih bermakna. Dengan metodologi Hadrah,  akan timbul rasa syukur kepada Allah SWT, lalu perlahan kita bisa mengetahui akhlak, sifat dan perjalanan Risalah Sang Nabi SAW. Yang lama-kelamaan hal itu akan menambah ke-khusukkan dalam bermunajat kepada Allah SWT. Dan terjalin hubungan yang harmonis antara orang-orang terkasih disekitar kita.

Seraya berdo'a :

Ya Allah perbaikilah hubungan antar kami, harmoniskanlah hati kami dan  jadikahlah kami hamba-hamba-Mu yang bersaudara. Ya Allah kami bermohon kepada-Mu ketulusan niat, kebersihan hati, serta keikhlasan dalam segala pengabdian kami kepada-Mu.  

Ya Allah sucikanlah -–demi anugerah dan kemurahan-Mu-- apa yang kami niatkan dan ucapkan serta antarlah kami meraih semua yang kami mohonkan Wahai Tuhan Yang  penuh kebajikan dan Yang kepada-Nya berlabuh segala urusan.  

Ya Allah tumbuh kembangkanlah di hati kami pohon yang baik, yang akarnya teguh dan cabangnya (menjulang)  ke langit dan yang berbuah --atas izin-Mu-- setiap saat. Ya Allah  jadikanlah kami saling berkasih sayang di antara kami sambil ruju', sujud, taat, dan patuh kepada-Mu guna meraih anugerah dan ridha-Mu. Semoga engkau limpahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, Nabi yang ummi beserta keluarga dan sahabatnya, dan limpahkan pula keberkahan dan keselamatan.  

Rabu, 10 September 2014

Hadrah MDA Fisabilillah, Tangerang


Terbentuk sekitar tahun 2011 yang di prakarsai oleh Ust.Aminulloh Noer yang saat ini bermukim di Jl. Putrisima 1A Tangerang. Pada awal latihan dilaksanakan di Masjid Al Makmur, tidak jauh dari kediaman beliau. Kemudian dipindah untuk kerumah beliau untuk lebih meningkatkan efisensi latihan.  

Generasi Pertama Hadrah MDA Fisabilillah
Generasi pertama dimotori oleh Tista, Wulan, Dini dan Elda. Kemudian dari mereka muncul regenerasi yang sampai saat ini telah mencapai 3 Generasi. Baik dari golongan anak-anak putra dan putri hingga kaum ibu. Jadwal Latihan pada saat itu hari Sabtu Malam minggu. karena perjalanan yang agak jauh maka para pelatih dari Hadrah Ikhwanusshofa pun kadang suka bermalam di kediaman Ust. Amin.
Kegiatan di luar hadrah pun disana juga aktif, sehingga sholawat-sholawat dan materi rumusan hadrah mampu mereka kuasai dengan baik. 

Bahkan dalam tiap tahunnya, mereka mengadakan berbagai macam lomba seperti Hapalan Surat Pendek dan Festival Hadroh untuk kalangan sendiri. Yang paling berkesan, untuk pengisi acara seperti MC, Tausyiah dan Pembaca Kisah Maulid Nabi SAW dilakukan oleh teman-teman yang masih sangat muda. Banyak diantara mereka yang masih sekolah. Dengan dibantu dan dibimbing oleh Para Pembina dan Pengajar di MDA Fisabilillah menjadikan mereka mandiri, kreatif dan penuh semangat dalam mengisi keseharian mereka dalam Nuansa Islami.

Saat Festival Hadrah Internal di MDA Fisabilillah




Prestasi yang telah mereka raih pun sangat membanggakan. Pernah mendapat penghargaan Juara Harapan Tingkat Junior di Festival Hadrah Majlis Al Itqon di kampung Gaga, Tangerang.
Yang ditunjuk oleh Hadrah Ikhwanusshofa untuk melatih disana adalah Surya Saputra dan Ari Irama. Kemudian diselingi oleh Asay Hanafi, Syaiful Hamdi, Eko Sugiharto, Muamar, Didik Adi Setiawan, Alma Suseno dan Ust. Istikhori

Adapun personil Hadrah MDA Fisabilillah :
   
      

Sahabat (Puisi karya Alceketrek)

Sahabat …
kau yang  selalu ada di dalam hati  ku


kau yang  selalu ada dikala suka maupun duka
kau yang  selalu berbagi kegembiraan
kau yang  selalu mendengarkan curhatan hati ini
kau yang  selalu mengingatkan ku dikala berbuat dosa
kau yang selalu mendukung ku dikala menimba pahala
sahabat…
jangan kau pergi menjauh dari ku
jangan kau tinggalkan ku seorang diri
ku tak sanggup bila berpisah dari mu
ku tak sanggup memikul beban ini tanpa mu
sahabat…
curahan hati ini ku  tulis hanya untuk mu
dari hati yang paling dalam ku caba memahami mu
agar ku mengerti ,apa arti sahabat sejati ku



sahabat…
dalam munajat, ku sebut nama mu
dalam do’a, ku kirim untuk mu
agar senantiasa kita selalu bersatu
dalam jasad maupun  ruh
sahabat…
ingin ku ukir nama mu di jabal rahmah
tempat pertemuan Nabi  Adam As dan Siti Hawa
semoga sahabat menjadi saudara

seperti cinta Nabi Adam As dan Siti Hawa sepanjang masa
yang tak pudar walau badai menerpa
sahabat...
dalam naungan satu bendera
kita berikrar tak kan berpisah
berbakti  dan mahabbah  pada Mursid  tercinta
semoga  Allah  Meridhoi  Nya
Aamiiin Ya Robal Aallamiiin”
   

 (alceketrek)

Hadrah Ikhwanul Jannah, Pasar Minggu

Terbentuk pada bulan mei 2014 atas prakarsa Ust. Fachru Rozie, salah satu Pengurus di Masjid Nurul Jannah yang sangat aktif di lingkungan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Salah satu program beliau untuk mendidik generasi muda Islam adalah melalui metodologi Hadrah. Hingga saat ini banyak anak-anak yang antusias mengikuti dan melihat saat teman-teman sedang berlatih hadrah di kediaman beliau.

Kegiatan Saat Latihan di Kediaman Ust. Fachru Rozie

Adapun personil inti dari grup Hadrah Ikhwanul Jannah adalah :
  1. Muhammad Sayyid Pramulia
  2. Muhammad Haris Hermansyah
  3. Muhammad Subhan
  4. Kemal Amar Dehan
  5. Faturrahman
  6. Hilda Fachraini Syawalia
  7. Dika Fauztina
  8. Nadha Nur Fitria
  9. Lidza Roes Aprilia
  10. Nursalsabila
  11. Salsabila Azzahra
Dengan berbekal latihan rutin di hari minggu sore menjadikan mereka semakin solid, kompak. hingga pada acara Halal Bihalal Simpul Hadrah Ikhwanusshofa 24 Agustus 2014 mereka berhasil memukau para Pelatih dan Pembina dari Hadrah Ikhwanusshofa.

Pada acara HBH Simpul Hadrah Ikhwanusshofa

dan yang ditunjuk oleh Pembina Hadrah Ikhwanusshofa untuk melatih di grup hadrah Ikhwanul Jannah Pasar Minggu adalah Fikri Ramadhan dan Ari Irama. Karakter yang kuat, sabar, dan disiplin dari para pelatih menjadikan panutan bagi teman-teman yang aktif belajar disana. Sehingga suasana keakraban terjalin harmonis antara pelatih dan murid binaannya.

Selasa, 09 September 2014

Undangan Iftitah Pengajian 16 September 2014



Dengan memohon taufiq dan hidayah serta ridha Allah SWT, Majlis Ta’lim & Halaqah Dzikir “IKHWANUSSHOFA” mengundang kehadiran Jamaah (Kaum Muslimin/Muslimat) dalam acara Iftitah Pengajian, yang insya Allah diselenggarakan pada;
Hari                 :   Selasa malam Rabu
Tanggal          :   16 September 2014M / 21 Dzulqo`dah 1435H
Waktu             :   Pukul 20.00 wib (ba’da Isya) s/d selesai
Tempat           :   Jl. H. Samali no. 34 Rt 015/01 Pejaten Barat,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Muballigh       :   KH. AHMAD MILADI
 
Semoga kehadiran kita di Majlis yang mulia bersama para Ulama, Habaib dan segenap tokoh masyarakat membawa kebaikan dan perbaikan bagi kita semua, dan Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah-Nya berupa rezki yang melimpah-ruah dan terhindar dari bala’ dan musibah. 

Atas kehadiran jamaah (Kaum Muslimin/Muslimat), kami menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya teriring doa: Jazaakumullaahu khairan. 

Wabillahit taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Senin, 08 September 2014

Hadrah Ikhwanusshofa Junior

Salah satu cara untuk tetap melestarikan dan mempertahankan suatu grup salah satunya adalah dengan mempersiapkan lalu mencetak Regenerasi yang akan melanjutkan syi'ar dan dakwah islam melalui metodologi hadrah. Oleh karena sebab itulah para Senior dan didukung oleh pembina dari Ikhwanusshofa membentuk grup yang terdiri dari anak-anak sekolah yang berada di lingkungan sekitar.

Hadrah Ikhwanusshofa Junior

Dengan berbekal latihan rutin di hari minggu sore menjadikan mereka semakin solid dan kompak, sehingga acapkali mereka mendapat predikat terbaik di beberapa ajang festival hadroh tingkat jabodetabek. Untuk lebih meningkatkan intensitas pertemuan maka mereka diajak dalam kegiatan rutin di Majelis Dzikir Ikhwanusshofa seperti Pembacaan Sholawat Nariyah di Malam Sabtu, latihan bareng senior di malam rabu. serta kegiatan di luar hadrah seperti pertandingan persahabatan futsal dan renang.

Adapun personil inti dari grup Hadrah Ikhwanusshofa Junior adalah :
  1. Arif Mukti Nugroho
  2. Fajar El Islami
  3. Tri Sulastono
  4. Ahmad Faisal
  5. Hamzah
  6. Yoga
  7. Deni Ramadhan
  8. Soni
  9. Raihan
  10. Yudha
Saat Pembacaan Kisah Maulid di acara Halal Bihalal Simpul Ikhwanusshofa 2014

dan yang ditunjuk untuk melatih di ikhwanusshofa junior adalah Alma Suseno dan Fahrul Rizal. yang mana keduanya sangat berpengalaman dan merupakan pemain inti di grup hadrah ikhwanusshofa senior. Arransement dan komposisi gubahan mereka sangat diminati oleh junior, sehingga tercipta hubungan emosional yang baik diantara mereka semua


Hadrah Annizomiyyah

Terbentuk pada tanggal 4 Juni 2014 yang dipelopori oleh Ust. H. Nizom Chotib. Proses pembentukkan grup ini salah satunya adalah untuk mempersiapkan Santriwati yang berada di Yasayan Annizomiyyah untuk mengabdi dan menyebarkan hadrah di salah satu cabang Yasayan Annizomiyyah di Jambi.

Pada Saat Acara Halal Bihalal di Ikhwanusshofa, 24 Agustus 2014

Pada generasi pertama terdapat 15 orang yang belajar hadrah diantaranya :
  1. Ida Ayu Sakinah
  2. Ratna Dewi
  3. Febriyanti
  4. Siti Fatimah
  5. Fitriyah Fitaloka
  6. Sakinatul Fajriyah
  7. Syafitriani
  8. Zuhriyah
  9. Siti Fatimah Azis
  10. Siti Widia
  11. Aulia Mulsaroh
  12. Rahma Wati
  13. Musiah
  14. Hilda Mahmudah
  15. Rosmah
Prestasi yang membanggakan adalah disaat mereka sudah menguasai pukulan dasar hanya dalam waktu kurang dari sebulan. adapun pelatih yang ditunjuk oleh Hadrah Ikhwanusshofa untuk ditempatkan disana adalah: Ust. Ahmad Riza, Ust. Istikhori, Syaiful Hamdi, Muamar, Asay Hanafi, Surya Saputra, Fikri Ramadhan, Eko Sugiharto, Alma Suseno.

Proses Latihan di Gedung Serbaguna Annizomiyyah


Eko Sugiharto
Salah satu pelatih yang aktif mengajar disana merupakan Alumni dari SMPIT Annizomiyyah lulusan 2010/2011 yang bernama Eko Sugiharto, yang saat ini menjadi salah satu pemain inti dari grup Hadrah Ikhwanusshofa di ajang Festival Hadrah maupun kegiatan Majlis.

Hadrah Sa'adatuddarain

Terbentuk sejak tahun 2011 yang bertempat di MA Sa'adatuddarain. Grup ini pada awalnya terdiri dari beberapa anak-anak sekolah yang rajin ikut Majelis Taklim di daerah jakarta seperti Majelis Rasulullah dan Nurul Musthofa. Sehingga sebagian besar teman-teman yang belajar hadrah disini sudah tidak asing mendengar dan mendawamkan sholawat. Pada Generasi pertama terdapat Dua Grup masing-masing yang terdiri dari 1 grup Putra dan 1 grup Putri yang dilatih dan dibina oleh Hadrah Ikhwanusshofa yang diwakili oleh Syaiful Hamdi dan A. Hanafi untuk ditempatkan di MA Sa'adatuddarain.  

Acara Halal Bihalal 24 Agustus 2014 di Ikhwanusshofa
 
Jadwal latihan rutin di hari sabtu pada saat kegiatan ekstrakuriluler menjadikan mereka semakin solid dan kompak. dengan perbendaharaan pukulan yang merujuk ke Pekalongan semakin membuat kaya rasa pada komposisi musik yang berwarna dalam iringan hadrah.
Kegiatan mereka tidak hanya di dalam sekolah. mereka pun aktif mengisi acara di beberapa Majelis Dzikir dan Sholawat seperti di Masjid Al Khairiyah yang bertempat Jl. Haji Samali dalam pengajian yang dipimpin oleh Habib Hamid bin Umar Al Hamid.

Taklim di Masjid Al Khairiyah
Prestasi mereka pun sangat membanggakan, dimana mereka telah berhasil mencetak beberapa Alumni untuk mengajar di beberapa tempat. Ajang Festival pun tak luput dari perhatian mereka dalam menambah dakwah dan syi'ar islam melalui seni hadrah. Dan sampai saat ini para lulusan mereka masih aktif dan menjadi pilar di beberapa majelis Dzikir dan Sholawat.

Saat Acara Festival Samali 9 Juli 2011
 
Hadrah Sa'adattudarain kini sudah memasuki generasi ketiga dengan pembimbing Irfan, Akim, Bagus, Davi, Suhendri, dan Rustam. Simpul mereka pun telah terbentuk dengan baik, seperti di :


  • Duren Tiga dengan pembimbing Irfan, Akim
  • Kuningan Barat dengan pembimbing Irfan
  • SMU Negeri 60 dengan pembimbing Irfan, Akim dan davi 
  • Kaum Ibu di kecamatan mampang dengan pembimbing Irfan, Akim
  • dan terakhir membentuk Grup yang merujuk ke Banjari Jawa Timur bernama Mishbahul Qulub yang beberapa kali mendapat Predikat Juara di beberapa Festival Hadrah Sejabodetabek.


Hadrah Sa'adatuddarain Generasi Pertama



Kamis, 04 September 2014

Makna Hadroh

MAKNA HADHROH

Dari segi bahasa, hadroh terambil dari kata hadhoro – yuhdhiru – hadhron – hadhrotan yang berarti kehadiran, namun didalam istilah kebanyakan orang hadhroh ini di artikan sebagai irama yang di hasilkan oleh bunyi rebana.

Dari segi istilah/definisi, hadhroh menurut tasawuf adalah suatu metode yang bermanfaat untuk membuka jalan masuk ke “hati”, karena orang yang melakukan hadhrah dengan benar terangkat kesadarannya akan kehadiran Allah yang senantiasa hadir dan senantiasa meliputi, pada asalnya hadhroh ini merupakan kegiatan para sufi yang biasanya melibatkan seruan atas sifat – sifat Alloh yang maha hidup ( Al-Hayyu ), dapat dilakukan sambil berdiri, berirama dan bergoyang dalam kelompok- kelompok. Sebagian kelompok berdiri melingkar, sebagian berdiri dalam barisan, dan sebagian duduk berbaris atau melingkar, pria di satu kelompok, dan wanita di kelompok lain yang terpisah. Kebanyakan tarekat sufi mempraktikkan dzikrullah dengan berirama atau menyanyi, dengan sekali-sekali menggunakan instrumen musik, terutama genderang. Musik telah memasuki praktik tarekat sufi secara sangat terbatas, dan sering untuk jangka waktu sementara di bawah tuntunan seorang syekh sufi. Di anak-benua India, kaum sufi mendapatkan bahwa orang Hindu sangat menyukai musik, sehingga mereka pun menggunakan musik untuk membawa mereka ke jalan kesadaran-diri, dzikrullah dan kebebasan yang menggembirakan. Maka walaupun peralatan musik digunakan untuk maksud dan tujuan itu, namun pada umumnya mereka dianggap sebagai penghalang yang tak perlu. Kebanyakan bait- bait yang dinyanyikan adalah mengenai jalan rohani dan tak ada hubungannya dengan nyanyian biasa. Sering merupakan gambaran tentang bagaimana membebaskan diri dari belenggunya sendiri dan bagaimana agar terbangun. Jadi, nyanyian dan tarian sufi merupakan bagian dari praktik menumpahkan kecemasan duniawi dan menimbulkan kepekaan dalam diri dengan cara sama , (mendengar).



Dalam konteks sufi, sama' ini artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan musik atau nyanyian yang dimaksudkan untuk peningkatan rohani dan penyucian-diri. Tidak ada arti lain yang dikandung semua praktik ini selain menimbulkan suatu keadaan netral dalam diri sendiri dan pembukaan hati. Dan, tidak dilakukan demi hiburan sebagaimana musik biasa yang ritmis dan menggairahkan secara fisik. Tarian itu adalah untuk Allah, bukan untuk orang lain. Sering kita dapati bahwa bilamana seorang syekh sufi sejati tidak hadir, musik dan nyanyian tak dapat dikendalikan lagi dan melenceng dari tujuan yang diniatkan. Musik adalah alat, dan bila dipegang oleh orang yang tahu bagaimana menggunakannya, akan bermanfaat untuk tujuan yang diniatkan. Apabila sebaliknya maka ia bisa lepas kendali dan menyebabkan kerusakan. Kesimpulannya adalah hadhroh itu merupakan kegiatan/ praktik membuka jalan masuknya hidayah Alloh kedalam hati dengan jalan mandengarkan syair – syair religius atau keagamaan dengan diiringi alunan irama – irama yang di hasilkan oleh instrumen alat-alat musik terutama rebana.

(dari berbagai sumber)

HALAL BIHALAL 2014 (FOTO)

Ikhwanusshofa
Hadrah Al Qona'ah Junior
Suasana Pembacaan Maulid
Suasana Pembacaan Maulid
Suasana Pembacaan Maulid
Hadrah Al Qona'ah Feat Sa'adatuddarain Putri
Ikhwanusshofa Junior
Hadrah Kemang
Hadrah Ikhwanul Jannah, Pasar Minggu
Hadrah Sa'adatuddarain Putra
Hadrah Sa'adatuddarain Putra
Salam-salaman
Ust. Ahmad Riza, Ust. Amir Mukmin, Syaiful Hamdi
Hadrah MDA Fisabilillah, Tangerang
Hadrah Annizomiyyah
Hadrah Ikhwanul Jannah, Pasar Minggu bersama Kakak Pelatih dan Pembina